Powered By Blogger

Kamis, 10 April 2014

IKHLAS

Terkadang kita lupa apakah tujuan
sebenarnya, hidup kita ini dan di
manakah akan berakhirnya hidup kita
ini. Semakin hari semakin jauh
kita dari Allah swt dan tidak kurang
juga mereka yang bergerak mencari
Allah, mendekat kepada NYA. Hal ini
semua berlaku kerana kita hanya
hamba Allah yang semuanya sedang
di uji dengan keseronokan dunia.
Hanya segelintir yang menyadari
dirinya sebagai hamba akan
berusaha untuk merubah diri
menjadi hamba yang terbaik.
Namun, apakah tujuan sebenar kita
di hidupkan? Kadang-kadang saya
terlupa, apakah tujuan hidup ini
terutamanya apabila di uji dengan
kesedihan, kekecewaan. Kadang-
kadang saya merasa ingin berputus
asa dan tertanya-tanya, kenapa ‘Ya
Allah, Engkau duga kan aku
sebegini?’. Adakalanya, saya
termenung sejenak, memikirkan
tentang hidup saya yang adakalanya
bahagia dan adakalanya kecewa.
Dari kehidupan ini, ada sesuatu yang
saya belajar yaitu untuk
mendapatkan keredhaan Allah dalam
setiap apa yang saya lakukan.
Apabila kita inginkan redha Allah,
yang paling utamanya, haruslah kita
redha dengan apa yang Allah berikan
pada kita. Memang terlalu sukar
untuk kita redha dengan apa yang
berlaku terutamanya apabila
melibatkan perasaan kecewa, sedih
dan pelbagai lagi yang negative ini.
Saya juga pernah melalui situasi ini.
Kadang-kadang terasa perih. Namun,
ada satu perkara yang harus kita
persiapkan agar diri kita ini mampu
untuk redha dengan apa yang
berlaku. Apa dia?
Jawabnya adalah, percaya kepada
Allah SWT. Inilah perkara yang paling
penting yang harus kita
pupuk dalam diri kita. Jika bersedih,
percayalah pada Allah yang di setiap
kesedihan itu pasti akan di sertakan
dengan kebahagiaan dan di setiap
kesulitan pasti akan di sertakan
dengan kemudahan. Perkara ini harus
untuk kita aturkan dengan rapi
dalam pemikiran kita dan juga
sanubari. Agar kita mampu untuk
sentiasa redha dengan setiap
kurniaan Allah.,,,

Jumat, 04 April 2014

Wanita Dan Hatinya

 Bismillahirrahmanirrahim ,,
 
Wanita itu ibarat bunga, yang jika kasar dalam memperlakukannya akan merusak keindahannya, menodai kesempurnaannya sehingga menjadikannya layu tak berseri. Ia ibarat selembar sutra yang mudah robek oleh terpaan badai, terombang-ambing oleh hempasan angin dan basah kuyup meski oleh setitik air. Oleh karenanya, jangan biarkan hatinya robek terluka karena ucapan yang menyakitkan karena hatinya begitu lembut, jangan pula membiarkannya sendirian menantang hidup karena sesungguhnya ia hadir dari kesendirian dengan menawarkan setangkup ketenangan dan ketentraman. Sebaiknya tidak sekali-kali membuatnya menangis oleh sikap yang mengecewakan, karena biasanya tangis itu tetap membekas di hati meski airnya tak lagi membasahi kelopak matanya.
Wanita itu mutiara. Orang perlu menyelam jauh ke dasarnya untuk mendapatkan kecantikan sesungguhnya. Karenanya, melihat dengan tanpa membuka tabir hatinya niscaya hanya semu sesaat yang seringkali mampu mengelabui mata. Orang perlu berjuang menyusur ombak, menahan arus dan menantang semua bahayanya untuk bisa meraihnya. Dan tentu untuk itu, orang harus memiliki bekal yang cukup sehingga layak dan pantas mendapatkan mutiara indah itu.
Wanita itu separuh dari jiwa yang hilang. Maka orang harus mencarinya dengan seksama, memilihnya dengan teliti, melihat dengan hati-hati sebelum menjadikannya pasangan jiwa. Karena jika salah, ia tidak akan menjadi sepasang jiwa yang bisa menghasilkan bunga-bunga cinta, melainkan noktah merah menyemai pertikaian. Ia tak akan bisa menyamakan langkah, selalu bertolak pandang sehingga tak memberikan kenyamanan dan keserasian. Ia tak mungkin menjadi satu hati meski seluruh daya dikerahkan untuk melakukannya. Dan yang jelas ia tak bisa menjadi cermin diri disaat lengah atau larut.
Wanita memiliki kekuatan luar biasa yang tak pernah dipunyai lawan jenisnya dengan lebih baik. Yakni kekuatan cinta, empati dan kesetiaan. Dengan cintanya ia menguatkan langkah orang-orang yang bersamanya, empatinya membangkitkan mereka yang jatuh dan kesetiaannya tak lekang oleh waktu, tak lebur oleh perubahan.
Dan wanita adalah sumber kehidupan. Yang mempertaruhkan hidupnya untuk sebuah kehidupan baru, yang dari dadanya dialirkan air susu yang menghidupkan. Sehingga semua pengorbanannya itu layak menempatkannya pada kemuliaan surga, juga keagungan penghormatan. Tidak berlebihan pula jika Rasulullah menjadi seorang wanita (Fathimah) sebagai orang pertama yang kelak mendampinginya di surga.

Wanita itu mudah menangis.
Wanita itu mudah meneteskan air mata.
Wanita itu mudah merasa.
Wanita itu mudah merajuk.
Dan wanita itu mudah cemburu.

Bukan karena wanita suka mengada-ada.
Bukan pula minta dimanja-manja.

Akan tetapi karena Allah memang menciptakan hati wanita dengan penuh kelembutan.


Sekasar-kasarnya seorang wanita sudah pasti masih tersimpan kelembutan di baliknya. Wanita dilembutkan hatinya untuk memberikan rasa ketentraman.Kelembutan seorang wanita adalah fitrah dari Allah Subhanahu WaTa'ala . Agar dia mampu memberikan rasa kasih sayang untuk orang2 tercintanya.Sebenci-bencinya seorang wanita sudah pasti masih tersimpan rasa sayang di baliknya. Walaupun terkadang belum mampu diungkapkan dengan kata2. Karena emosi mungkin tengah menguasai dirinya.
Semarah-marahnya seorang wanita sudah pasti akan reda juga pada akhirnya. Kadang seorang wanita mencari pelampiasan diri untuk mengungkapkan perasaannya. Walau kebanyakan ada rasa penyesalan setelahnya.Seorang wanita diteguhkan hatinya untuk tetap bertahan disaat yang lain mulai menyerah. Ia laksana batu karang yang tak mudah roboh oleh kerasnya hempasan ombak yang datang menguji kekuatannya.


:: Untukmu Kaum Adam :

Hargailah wanita. Jangan suka mengungkit-ungkit kesalahannya jika dia sudah meminta maaf serta menyadari kekhilafannya. Karena jika tidak maka akan kembali membangkitkan emosi yang telah reda sebelumnya.

Untuk lelaki, hati-hatilah dalam berbicara ataupun bercanda. Khawatir nanti ada yang terpesona, terpikat, tersipu malu karenanya. Jangan terlalu mudah berkata meski maksudnya bercanda, khawatir nanti ada yang tersakiti, sebab hati perempuan sangat lemah, sangat lembut, dan sangat mudah tersentuh. Jangan sampai dia meletakkan harapan yang tinggi pada dirimu. 

:: Untukmu Kaum Hawa :

Untuk perempuan, hati-hatilah menjaga hati. Hati kita memang lembut. Mudah sekali tersentuh bila ada yang dekat dan membuatmu nyaman, tapi, kuatkan hatimu. Lelaki yang benar-benar serius pasti akan menemui walimu, jangan terlalu mudah untuk jatuh hati dan memberi rasa karena hatimu teramat berharga. Cukup jaga ia, simpan ia untuk dia yang lebih berhak untuk menjadi pemilik sang hati. Muslimah sejati tidak mudah meluahkan rasa pada media, sampaikanlah pada sang pencipta.

Belajarlah untuk setia dan berbakti kepada satu lelaki. Yaitu hanya untuk pasangan halalmu saja. Walau diluar sana banyak lelaki menawarkan berjuta keindahan yang pada hakekatnya hanyalah kebahagiaan semu.
Bujuklah hati agar menyadari bahwa kebahagiaan sejati adalah ketika dirimu mampu menaklukkan rasa dalam egomu untuk meraih kebaikan dan kebahagiaan bersama.

Kelembutan hati seorg wanita

Saat dia ingin berkata-kata dia diam
Saat dia ingin marah dia bersabar dalam keheningan
Saat dia ingin menangis dia tertawa
Saat dia direndahkan dia mengucap syukur
Saat dia ditinggalkan ~ dia menunggu untuk kembali
Saat dia dihinadia mencinta
Saat dia disakiti dia mengampuni
Saat dia ingin pergi dia menunggu meski tak pasti
Saat dia ingin berhenti dia berlari
Saat dia lelah dia tak menyerah
Saat dia ragu-ragu dia bertahan
Saat dia putus asa dia berdoa

Wanita
Lebih lembut daripada Cinta..
Mulia dalam ketidakmuliaan..
Keindahan yg terasing bagai Mutiara
 
 Nasehat Penting
Nak jadi muslimah itu susah, nak jadi mukminah juga susah, nak jadi mujahiddah lagilah susah, nak terus istiqamah super-susah, namun,biar susah,biar rebah, jangan endah,jangan kisah, teruslah tabah,jgn goyah, berdirilah dgn gagah atas nama Tuhan mu demi Allah, demi solehah, kerana pengakhirannya pasti indah, iaitu kemenangan atau bidadari jannah! hasbunallahu wa ni'mal wakil... cukup lah Allah sebagai penolong kami dan DIA lah sebaik-baik pelindung..

Sabtu, 15 Maret 2014

Kisah Ummu Abdillah Aisyah binti Abu Bakar dan Keutamaannya

Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW, Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat, sebagaimana diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a, Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi SAW, lalu berkata.’ Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat.” Dialah yang menjadi sebab atas turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannyadan membebaskannya dari fitnah orang-orang munafik.
       Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi Rasul. Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besarriwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya.

       Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada Nabi SAW untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah, ” Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,’ Ini adalah istrimu.’ Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,’ Jika ini benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana.”
Mendengar kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi ketika Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuhberkah itu. Setelah pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama para sahabat, sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah. Setelah beliau menetap di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk didalamnya Aisyah r.a. Dengan izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500 dirham. Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu. Dihati Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat istimewa, dan tidak dialami oleh istri-istri beliau yang lain. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dikatakan, ” Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a.”
         Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan “Bahwa ada seseorang yang menghina Aisyah dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya,’ Sungguh celaka kamu. Kamu telah menyakiti istri kecintaanRasulullah SAW.” Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat besar, mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat terhormat. Bahkan ketika Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, ‘Demi Allah SWT, dia adalah manusia yang paling beliau cintai selain ayahnya (Abu Bakar)’.
        Di antara isteri-isteri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat memahami keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya untuk Aisyah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan sampai beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk Rasulullah SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAWmeminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini Aisyah berkata, “Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat dipangkuanku.” Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata, “Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia dimuka bumi.” Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar berkata, “Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu.” Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah.
         Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam dirididalam rumah semata-mata untuk taat kepada Allah SWT. Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata, “Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, ‘Kami paranabi tidak meninggalkan harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah.” Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal. Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkanhadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas.
         Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di Baqi`. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda Rasul, “Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma.” (HR. Ahmad )

Kedudukan Aisyah di Sisi Rasulullah

Suatu hari orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan di dalam masjid, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Aisyah, “Wahai Humaira, apakah engkau mau melihat mereka?” Aisyah menjawab, “Iya.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku tempelkan wajahku pada pipi beliau.” Lalu ia mengatakan, “Di antara perkataan mereka tatkala itu adalah, ‘Abul Qasim adalah seorang yang baik’.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?” Ia menjawab: “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah.” Maka beliau pun tetap berdiri. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi lagi pertanyaannya, “Apakah sudah cukup wahai Aisyah?” Namun, Aisyah tetap menjawab, “Jangan terburu-buru wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Aisyah mengatakan, “Sebenarnya bukan karena aku senang melihat permainan mereka, tetapi aku hanya ingin memperlihatkan kepada para wanita bagaimana kedudukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadapku dan kedudukanku terhadapnya.” (HR. An-Nasa’i (5/307), lihat Ash Shahihah (3277))

Canda Nabi kepada Aisyah

Aisyah bercerita, “Suatu waktu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang untuk menemuiku sedang aku tengah bermain-main dengan gadis-gadis kecil.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku, “Apa ini wahai Aisyah.” Lalu aku katakan, “Itu adalah kuda Nabi Sulaiman yang memiliki sayap.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun tertawa. (HR. Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat (8/68), lihat Shahih Ibnu Hibban (13/174))
Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlomba lari dengan Aisyah dan Aisyah menang. Aisyah bercerita, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlari dan mendahuluiku (namun aku mengejarnya) hingga aku mendahuluinya. Tetapi, tatkala badanku gemuk, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak lomba lari lagi namun beliau mendahului, kemudian beliau mengatakan, “Wahai Aisyah, ini adalah balasan atas kekalahanku yang dahulu’.” (HR. Thabrani dalam Mu’jamul Kabir 23/47), lihat Al-Misykah (2.238))

Keutamaan-keutamaan Aisyah

Banyak sekali keutamaan yang dimiliki oleh Ibunda Aisyah, sampai-sampai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan dalam sabdanya:
“Orang yang mulia dari kalangan laki-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imron dan Asiyah istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas semua wanita sepeerti keutamaan tsarid atas segala makanan.” (HR. Bukhari (5/2067) dan Muslim (2431))
Beberapa kemuliaan itu di antaranya:
Pertama: Beliau adalah satu-satunya istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dinikahi tatkala gadis, berbeda dengan istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain karena mereka dinikahi tatkala janda.
Aisyah sendiri pernah mengatakan, “Aku telah diberi sembilan perkara yang tidak diberikan kepada seorang pun setelah Maryam. Jibril telah menunjukkan gambarku tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintah untuk menikahiku, beliau menikahiku tatkala aku masih gadis dan tidaklah beliau menikahi seorang gadis kecuali diriku, beliau meninggal dunia sedang kepalanya berada dalam dekapanku serta beliau dikuburkan di rumahku, para malaikat menaungi rumahku, Al-Quran turun sedang aku dan beliau berada dalam satu selimut, aku adalah putri kekasih dan sahabat terdekatnhya, pembelaan kesucianku turun dari atas langit, aku dilhairkan dari dua orang tua yang baik, aku dijanjikan dengna ampunan dan rezeki yang mulia.” (Lihat al-Hujjah Fi Bayan Mahajjah (2/398))
Kedua: Beliau adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kalangan wanita.
Suatu ketika Amr bin al-Ash bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai?” Beliau menjawab, “Aisyah.” “Dari kalangan laki-laki?” tanya Amr. Beliau menjawab, “Bapaknya.” (HR. Bukhari (3662) dan Muslim (2384))
Maka pantaskah kita membenci apalagi mencela orang yang paling dicintai oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?!! Mencela Aisyah berarti mencela, menyakiti hati, dan mencoreng kehormatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Na’udzubillah.
Ketiga: Aisyah adalah wanita yang paling alim daripada wanita lainnya.
Berkata az-Zuhri, “Apabila ilmu Aisyah dikumpulkan dengna ilmu seluruh para wanita lain, maka ilmu Aisyah lebih utama.” (Lihat Al-Mustadrak Imam Hakim (4/11))
Berkata Atha’, “Aisyah adalah wanita yang paling faqih dan pendapat-pendapatnya adalah pendapat yang paling membawa kemaslahatan untuk umum.” (Lihat al-Mustadrok Imam Hakim (4/11))
Berkata Ibnu Abdil Barr, “Aisyah adalah satu-satunya wanita di zamannya yang memiliki kelebihan dalam tiga bidang ilmu: ilmu fiqih, ilmu kesehetan, dan ilmu syair.”
Keempat: Para pembesar sahabat apabila menjumpai ketidakpahaman dalam masalah agama, maka mereka datang kepada Aisyah dan menanyakannya hingga Aisyah menyebutkan jawabannya.
Berkata Abu Musa al-Asy’ari, “Tidaklah kami kebingungan tentang suatu hadits lalu kami bertanya kepada Aisyah, kecuali kami mendapatkan jawaban dari sisinya.” (Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi (3044))
Kelima: Tatkala istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi pilihan untuk tetap bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengna kehidupan apa adanya, atau diceraikan dan akan mendapatkan dunia, maka Aisyah adalah orang pertama yang menyatakan tetap bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaimanapun kondisi beliau sehingga istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain mengikuti pilihan-pilihannya.
Keenam: Syari’at tayammum disyari’atkan karena sebab beliau, yaitu tatkala manusia mencarikan kalungnya yang hilang di suatu tempat hingga datang waktu Shalat namun mereka tidak menjumpai air hingga disyari’atkanlah tayammum.
Berkata Usaid bin Khudair, “Itu adalah awal keberkahan bagi kalian wahai keluarga Abu Bakr.” (HR. Bukhari (334))
Ketujuh: Aisyah adalah wanita yang dibela kesuciannya dari langit ketujuh.
Prahara tuduhan zina yang dilontarkan orang-orang munafik untuk menjatuhkan martabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat istri beliau telah tumbang dengan turunnya 16 ayat secara berurutan yang akan senantiasa dibaca hingga hari kiamat. Allah Subhanahu wa Ta’ala mempersaksikan kesucian Aisyah dan menjanjikannya dengan ampunan dan rezeki yang baik.
Namun, karena ketawadhu’annya (kerendahan hatinya), Aisyah mengatakan, “Sesungguhnya perkara yang menimpaku atas diriku itu lebih hina bila sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tetnangku melalui wahyu yang akan senantiasa dibaca.” (HR. Bukhari (4141))
Oleh karenanya, apabila Masruq meriwayatkan hadits dari Aisyah, beliau selalu mengatakan, “Telah bercerita kepadaku Shiddiqoh binti Shiddiq, wanita yang suci dan disucikan.”
Kedelapan: Barang siapa yang menuduh beliau telah berzina maka dia kafir, karena Al-Quran telah turun dan menyucikan dirinya, berbeda dengan istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain.
Kesembilan: Dengan sebab beliau Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyari’atkan hukuman cambuk bagi orang yang menuduh wanita muhShanat (yang menjaga diri) berzina, tanpa bukti yang dibenarkan syari’at.
Kesepuluh: Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit, Beliau memilih tinggal di rumah Aisyah dan akhirnya Beliau pun meninggal dunia dalam dekapan Aisyah.
Berkata Abu Wafa’ Ibnu Aqil, “Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih untuk tinggal di rumah Aisyah tatkala sakit dan memilih bapaknya (Abu Bakr) untuk menggantikannya mengimami manusia, namun mengapa keutamaan agung semacam ini bisa terlupakan oleh hati orang-orang Rafidhah padahal hampir-hampir saja keutamaan ini tidak luput sampaipun oleh binatang, bagaimana dengan mereka…?!!”
Aisyah meninggal dunia di Madinah malam selasa tanggal 17 Ramadhan 57 H, pada masa pemerintahan Muawiyah, di usianya yang ke 65 tahun, setelah berwasiat untuk dishalati oleh Abu Hurairah dan dikuburkan di pekuburan Baqi pada malam itu juga. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai Aisyah dan menempatkan beliau pada kedudukan yang tinggi di sisi Rabb-Nya. Aamiin.
Mutiara Teladan
Beberapa teladan yang telah dicontohkan Aisyah kepada kita di antaranya:
  1. Perlakuan baik seorang istri dapat membekas pada diri suami dan hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang suami yang akan selalu ia kenang hingga ajal menjemputnya.
  2. Hendaklah para wanita menjaga mahkota dan kesuciannya, karena kecantikan dan keelokan itu adalah amanah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang harus senantiasa ia jaga dan tidaklah boleh dia peruntukkan kecuali kepada yang berhak atasnya.
  3. Hendaklah para istri mereka belajar dan mencontoh keShalihan suaminya. Istri, pada hakikatnya adalah pemimpin yang di tangannya ada tanggung jawab besar tentang pendidikan anak dan akhlaknya, karena ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Wallahu A’lam.
Sumber: Majalah Al-Furqon, Edisi 06 Tahun kiadhan 1427 H / Oktober 2006
Artikel www.KisahMuslim.com

Kamis, 06 Maret 2014

Makna Gempa Menurut Islam

GEMPA DAN GUNUNG BERAPI

Mengenai Gempa bumi , Allah menyampaikan firmanNYA di dalam Al Quran yang berbunyi ;

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. (qs Al Anbiyaa 21:31).

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supa...ya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, (qs An Nahl 16:15) .

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.(qs Lukman 31: 10) .

Pertanyaannya ; Apakah benar bahwa gunung Berapi dapat mencegah dan menghentikan gempa Bumi? Menurut hasil surver geologi , justru di daerah pegununganlah yang terbanyak terjadi gempa bumi , baik gempa bumi vulkanik maupun gempa bumi tektonik. Bahkan beberapa pakar geologi menyimpulkan bahwa penyebab gempa bumi adalah karena banyaknya gunung-gunung berapi yang masih aktif seperti di pulau sumatera dan jawa.

Apakah keterangan ayat-ayat Al Quran itu kontradiksi dengan pendapat ahli geologi? Atau pakar Geologi tersebut yang salah dalam menyimpulkan hipotesanya? Metode apakah yang
dapat membuktikan bahwa keterangan ayat diatas tidak bertentangan dengan penemuan sain? Bagaimana seorang muslim menjelaskan kebenaran ayat tersebut?

Mungkin kita masih teringat kejadian gempa tektonik di Sumatera Barat yang meluluh lantakkan ranah minang yang mengorbankan banyak jiwa dan harta. Berdasarkan survey ahli Geologi, daerah Sumatera Barat termasuk jalur tektonik yang aktif menghasilkan gempa bumi. Jalur tektonik aktif ini, disebut juga Jalur Busur Dalam dari Sirkum Mediterania yang memanjang mulai dari pergunungan Alpen di Eropa terus ke pegunungan Himalaya dan masuk ke Indonesia melalui Pulau Sumatera, jawa, Bali, Nusatenggara Barat dan berakhir di Maluku. Pulau Sumatera juga merupakan pertemuan dari jalur pergunungan Hymalaya dengan jalur pergunungan Pasifik yang merupakan sistim pegunungan muda yang masih labil dan akif.

Itulah sebabnya Indonesia khususnya pulau Sumatera merupakan daerah yang sering mengalami gempa Bumi. Setiap hari tercatat ratusan kali getaran tektonik dan vulkanik dalam skala Richter rendah yang masih terdeteksi , dan hanya beberapa kali diatas skala 7 Richter seperti yang menyebabkan bencana alam baru-baru ini.

Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi berbentuk bola dengan radius sekitar 6500 Km. Permukaan bumi tidak datar, ini disebabkan oleh tekanan dan desakan dari dalam bumi dan juga karena perubahan dari berbagai tekanan di atas permukaannya.

Dari bukti-bukti sain, menunjukkan bahwa lapisan bumi hanya mengadung 20% padatan, yaitu lapisan Litosfir (kedalam sekitar 100 km), lapisan kerak dan selubung (ketebalan 500 1000 km), dan 80% sisanya adalah air dan magma yang sangat panas. Lapisan paling dalam (inti bumi) berdiameter sekitar 5500 6500 Km berupa magma dengan suhu mencapai 5000 dejarat celcius, diikuti oleh lapisan diatasnya berupa lapisan yang disebut degan Mantel (ketebalannya 2500 3000 Km) yang juga berupa magma panas bersuhu 2200 derjat celcius.

Lapisan padat yang merupakan selubung bagian atas bumi bagaikan lempengan tipis yang sedang terapung diatas lapisan magma yang panas sehingga lempeng ini akan selalu bergerak dan mengalami berbagai tekanan menghasilkan tabrakkan, patahan, getaran dan guncangan.

Pada lapisan yang tebalnya hingga 1000 Km inilah yang merupakan tempat terjadinya sumber getaran yang menghasilkan gempa bumi. Bumi ini menyimpan energy panas yang sangat besar yang sewaktu-waktu bisa meledak apabila bumi tidak dirancang memiliki sitem pendingin dan sistim peredam getaran/tekanan yang hebat. Kalau tubuh manusia mempunyai pori-pori sebagai sistem ventilasi dan pembuangan , maka gunung-gunung juga merupakan posi-porinya bumi yang dirancang untuk system ventilasi dan meredam goncangan akibat tekanan yang tidak stabil dari dalamnya. Sekiranya permukaan bumi ini tertutup rapat dan tidak ada satupun gunung berapi, apakah yang akan terjadi ? Mungkin bumi ini akan retak, pecah dan meledak.

Bagaimana hubungan antara gunung berapi dengan gempa? Dari hasil penemuan sain, menunjukan bahwa lapisan atas bumi ( litosfir dan selubung bumi) akan selalu mengalami pergesaran dan pergerakan. Pernyebabnya adalah adanya sumber panas yang sangat hebat yang berasal dari lapisan dalam bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan dan unsur-unsur mineral menjadi cair dan berbagai macam gas terperangkap di dalam magma tersebut. Artinya terdapat sekitar 40 50% dari volume bumi, mengandung magma panas yang tersimpan di bagian dalam bumi. Magma yang panas tersebut akan memuai lalu naik keatas mendesak lempeng dan kerak bumi , sehingga menyebabkan lempeng-lempeng itu saling menjauh.

Ketika magma mencapai bagian atas yang lebih dingin,maka magma tersebut akan menyusut dan memadat karena proses pendinginan. Akibatnya lempeng-lempeng tersebut akan bergerak kembali mengisi ruang magma yang menyusut tersebut. Pada saat lempeng-lempeng itu bergerak kembali, maka akan terbentuk lagi retakan-retakan yang menyebabkan magma dibagian bawah terdorong keatas diantara retakan tersebut. Apabila magma cair mempunyai kekuatan yang cukup besar, maka lapisan magma yang sudah memadat tersebut akan terus didesak keatas secara bertahap hingga akhirnya mencapai permukaan bumi dan terbentuklah gunung berapi. Konsistensi magma dapat berubah dari cair menjadi semisolid lalu menjadi padat selama proses

pendinginan. Magma yang bersifat semisolid atau setengah cair ini bersifat lentur sehingga dapat berfungsi menahan setiap getaran atau goncangan yang terjadi akibat benturan-benturan dari lempeng-lempeng yang bergerakan dan bertabrakan tersebut. Tedapat hubungan sebab akibat dan hubungan saling menstabilkan antara terbentuknya gunung berapi dengan benturan lempeng yang saling bergerak dan berbenturan. Hal ini dapat dibuktikan dimana di daerah yang banyak terdapat gunung berapi, maka banyak pula terjadi pergeseran dan pergerakan lempeng , sehingga di daerah tersebut sering terjadi gempa baik yang yang bersakala kecil maupun yang besar.

Walaupun patahan tersebut hanya beberapa centimeter saja, akan dapat menghasilkan getaran hebat dipermukaan bumi. Terdapat dua jenis gempa bumi, yaitu Gempa Tektonik yang disebabkan oleh perbenturan atau patahan lempeng-lempeng dan Gempa Vulkanik yang disebabkan gejolak gunung berapi akibat tekanan dan desakan panas yang belum stabil dari bawah.

Bisa saja sebuah gunung berapi kelihatan kecil di permukaan, tetapi di dalamnya bagaikan akar pohon yang bercabang kemana-mana. Gunung berapi bagaikan tiang yang dipancangkan dengan dasar atau akar yang sangat kokoh menjulang ke dasar bumi. Sedemikian kokohnya kedudukan gunung-gunung diatas permukaan bumi sehingga sebesar apapun sungai yang ada tidak mungkin sanggup menggesar Gunung bergeser ke laut. Seperti yang disampaikan pada surat An Naml ayat 61 yang berbunyi ;

Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan) nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.( qs An Naml 27:61)

Kembali ke ayat-ayat di dalam Al Quran yang menerangkan mengenai hubungan Gunung berapi dan guncangan yang ditimbulkannya. Allah dalam AL Quran menyampaikan tentang Gempa bumi dengan gaya bahasa yang sangat bijak dan penuh perhitungan untuk dipikirkan dan dianalisa. Secara spesifik, Allah tidak mengatakan hubungan antara gempa bumi dengan

keberadaan gunung berapi. Tidak satupun ayat di dalam AL Quran yang mengatakan bahwa gunung berapi dapat mencegah gempa bumi dan tidak juga menghilangkan gempa bumi. Gunung hanya melindungi bumi dari goncangan yang disebabkan oleh gempa atau menstabilkan goncangan yang diakibatkan oleh gesekan, patahan dan tekanan dari lempeng-lempeng tektonik. Fenomena ini menjelaskan bahwa gempa tidak dapat dihentikan oleh gunung berapi dan tidak bisa juga mencegah sebelum gempa terjadi. Gempa akan terjadi terus selama adanya pergerakan dari lempeng-lempeng tersebut akibat adanya gejolak dari cairan magma yang sangat panas di lapisan dalam bumi.

Allah SWT, karena sifatNYa yang maha bijaksana, menyampaikan Firmannya dengan tatabahasa yang santun sesuai dengan tanda-tanda alam agar manusia dapat mengambil pelajaran. Al Quran bukanlah buku pelajaran tentang Sain, tetapi Allah dengan sifatnya yang maha Bijaksana dan penuh Kasih Sayang memberikan tanda-tanda dan penuntun yang benar agar manusia berusaha untuk mempelajari dan mengambil mamfaatnya.

Semoga keterangan ini akan menjadi renungan , menyadarkan dan mensyukuri segala Karunia Allah yang tidak pernah habis-habisnya. Maha Benar Allah dengan segala FirmanNYA.
 

oleh: DP dan Azar Hanifah.

Bolehkah seorang muslimah menerima hadiah valentine??

  HADIAH VALENTINE

Ada beberapa pendapat ini salah satunya:

Bolehkah Menerima Hadiah Coklat Valentine?

Perayaan valentine jelas bukan perayaan muslim. Itu hanyalah budaya latah dari barat yang diimpor ke negeri ini. Biasanya yang dijadikan hadiah dalam perayaan tersebut adalah coklat. Seandainya kita yang diberi coklat oleh rekan kita, bolehkah kita menerimanya?
Ini Alasannya Kenapa Valentine Identik dengan Cokla...t

Ternyata, coklat mengandung phenylethylamine yang berfungsi membantu penyerapan dalam otak dan menghasilkan dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta. Tidak heranlah coklat menjadi pilihan hadiah tanda cinta. Disebabkan oleh teksturnya yang lembut dan mudah larut secara perlahan memberikan kesan sensual bagi orang yang menikmatinya. Selain itu,coklat dapat memberikan kesan nyaman, rileks dan dapat meningkatkan gairah seksual.

Berarti ada tujuan tidak baik di balik coklat, apalagi jika dilihat pasangan yang diberi masih belum halal karena belum ada akad nikah? Lihat saja, meningkatkan gairah seksual. Apa maksudnya? Apa ingin menghalalkan zina dengan hadiah coklat tersebut? Wallahul musta’an.
Masalah Merayakan Valentine

Intinya, merayakan valentina atau hari kasih sayang, ada beberapa sisi kerusakan:
1- Merayakan perayaan non muslim

Jelas banget, hari valentine bukanlah perayaan muslim. Perayaan atau hari besar kaum muslimin hanyalah dua, tidak ada yang lainnya. Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ

“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Kita pun dilarang tasyabbuh dengan non muslim, yaitu dilarang meniru non muslim dalam perayaan mereka. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا

“Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Kenapa sampai kita dilarang meniru-niru orang kafir secara lahiriyah? Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ

“Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).

Imam Adz Dzahabi juga berkata,

فإذا كان للنصارى عيد ، ولليهود عيد ، كانوا مختصين به ، فلا يشركهم فيه مسلم ، كما لا يشاركهم في شرعتهم ولا قبلتهم

“Orang Nashrani punya perayaan, demikian pula orang Yahudi, di mana mereka mengistimewakan hari tersebut. Maka janganlah seorang muslim meniru mereka dalam perayaan tersebut. Sebagaimana kita dilarang meniru syari’at dan tidak mengikuti kiblat mereka.” (Tasyabbuh Al Khosis bi Ahlil Khomis, dinukil dalam Majalah Al Hikmah 4: 193)

Jelas sekali, merayakan valentine termasuk dalam meniru orang kafir. Karena perayaan tersebut sama sekali bukanlah perayaan muslim, namun diimpor dari barat. Sejarah valentine bermula dari:

- Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.

- Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.

- Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.

- Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.

Jadi pemuda yang merayakannya saat ini hanyalah latah mengikuti budaya barat.
2- Cinta kasih yang tidak halal

Yang ada di hari kasih sayang atau valentine day adalah cinta kasih yang tidak halal. Karena yang merayakannya adalah muda-mudi dengan saling memberi hadiah, kencan berdua, bergandengan tangan, bahkan mejeng di kegelapan demi menyatakan cinta di hari tersebut. Ini tentu saja cinta kasih yang tidak halal. Cinta kasih yang halal dalam Islam hanyalah dinyatakan lewat nikah. Cinta kasih bukan dinyatakan lewat pesan singkat, telepon, jalan berdua, berdua-duaan, kencan dinner, dinyatakan dengan pemberian coklat, bahkan ada yang membuktikannya dengan zina. Cinta sejati dibuktikan dengan menikah karena itulah yang halal bahkan berpahala di sisi Allah.

Inilah manfaat nikah. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نِصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)

Al Ghozali rahimahullah (sebagaimana dinukil dalam kitab Mirqotul Mafatih) berkata, “Umumnya yang merusak agama seseorang ada dua hal yaitu kemaluan dan perutnya. Menikah berarti telah menjaga diri dari salah satunya. Dengan nikah berarti seseorang membentengi diri dari godaan syaithon, membentengi diri dari syahwat (yang menggejolak) dan lebih menundukkan pandangan.”

Jadi dengan menikah berarti menjaga agama. Sebaliknya, menyalurkan cinta lewat pacaran malah merusak agama seseorang.
3- Berzina atau melakukan hal-hal yang merupakan perantara menuju zina

Inilah yang nyata saat merayakan valentine, setiap pasangan akan menyatakan cinta pada yang lain. Bahkan ada yang membuktikan dengan cara yang parah sampai berzina. Padahal mendekati zina saja tidak boleh apalagi sampai berzina,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32). Kata Al Qurthubi, ayat ini sangat bagus dan lebih menunjukkan larangan daripada perkataan “Janganlah melakukan zina“. Maksudnya, larangan tersebut untuk mendekati, tentu saja jika sampai terjerumus, jelas terlarangnya.

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

“Dan orang-orang yang tidak menyembah Rabb yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya).” (QS. Al Furqon: 68). Artinya, orang yang melakukan salah satu dosa yang disebutkan dalam ayat ini akan mendapatkan siksa dari perbuatan dosa yang ia lakukan.
4- Menghambur-hamburkan uang

Memberi coklat dan hadiah pada pasangan pada hari valentine juga termasuk tabdzir atau menghambur-hamburkan uang. Karena yang disebut tabdzir adalah menyalurkan harta pada suatu yang haram dan sia-sia.

Qotadah mengatakan, “Yang namanya tabdzir (pemborosan) adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 5: 68).

Menghambur-hamburkan harta dalam hal yang sia-sia ini termasuk temannya setan sebagaimana disebutkan dalam ayat,

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).
Bolehkah Menerima Hadiah Coklat Valentine?

Sama halnya dengan acara perayaan yang tidak ada tuntunan lainnya -seperti ulang tahun-, maka menerima hadiah dari coklat di hari valentine mesti menimbang maslahat dan mudhorot.

Syaikh Sholeh Al Munajjid hafizhohullah berkata mengenai hukum menerima kado ulang tahun, “Menerima hadiah dari acara yang tidak ada tuntunan tidak dibolehkan karena hal itu termasuk menyokong acara tersebut tetap laris manis. Maka hendaklah menolak hadiah tersebut dengan cara yang halus. Namun jika khawatir merusak hubungan dengan rekan kita, maka jelaskan padanya bahwa kita menerima hadiah karena itu hadiah saja bukan maksud mendukung acara yang tidak ada tuntunan tersebut. Dengan menambahkan keterangan bahwa kita tidak lagi akan menerima kado seperti itu di masa akan datang. Juga tidak perlu membalas memberikan hadiah di hari ulang tahunnya.” (Fatwa Al Islam Sual wal Jawab no. 146449). Menerima hadiah di hari valentine seperti itu pula, timbang-timbanglah maslahat dan bahayanya.
Wallahu waliyyut taufiq.
Lihat Selengkapnya


Ditulis oleh: Doni prasetyo

Rabu, 22 Mei 2013

Makna Ulang Tahun Menurut Islam


Apa makna ulang tahun? tentu berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang memaknainya dengan merayakan ulang tahun dengan pesta bersama teman-teman, ada juga yang berbagi cuka cita dengan mengajak makan anak-anak yatim, ada juga yang hanya bertafakur kepada Ilahi sambil mengingat-ingat apa saja amal perbuatan yang telah dikerjakan sebagai hamba Allah. Setiap orang berhak merayakan datangnya hari pergantian umur dengan caranya masing-masing.

Bagi saya, yang dilahirkan pada hari Selasa Wage tanggal 22 November (sama persis seperti hari ini =p ), tepatnya 23 tahun yang lalu, hari ini merupakan pertanda bahwa tahun-tahun menjelang kembali keharibaan Ilahi menjadi semakin dekat. Ucapan selamat dari keluarga tercinta, kakak-adik, keponakan, teman, sahabat dan semua orang-orang terdekat, merupakan anugerah tersendiri. Syukur alhamdulillah dan terima kasih atas doa-doa yang diberikan, mudah-mudahan Allah Yang Maha Baik mengijabah doa-doa yang dipanjatkan untuk saya dengan tulus.

Banyak hal yang masih harus diperbaiki, tingkah laku dan perbuatan, terutama ketaqwaan kepada Sang Khaliq yang telah memberikan waktu kepada saya untuk dapat menghirup udara dengan bebas setiap waktu serta dapat menikmati kehidupan duniawi yang telah diberikan oleh Sang Pencipta yang tiada tara banyaknya. Fabiayyialaairobbikumatukadziban, maka nikmat Allah yang manakah yang engkau dustakan?

Sekali lagi terima kasih kepada semuanya, mudah-mudahan disisa umur yang masih ada, saya masih bisa memberikan manfaat kepada  orang-orang tercinta yang berada disekeliling saya. Amien…. ya Rabbal alamin…

Nah, lalu bagaimanakah Islam memandang perkara ulang tahun ini? Mari simak penjelasan berikut.. yuuukk. 
1. Sejarah Perayaan Ulang Tahun
Ulang tahun atau Milad (dalam bahasa arab) pertama kali dimulai di Eropa. Dimulai dengan ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang pada saat seseorang berulang tahun, untuk menjaganya dari hal-hal yang jahat, teman-teman dan keluarga diundang datang saat sesorang berulang tahun untuk memberikan do’a serta pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun. Memberikan kado juga dipercaya dapat memberikan rasa gembira bagi orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh jahat tersebut.
Merayakan ulang tahun merupakan sejarah lama. Orang-orang jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal-hal penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya.
Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan atau berhubungan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun lalu. Ada sedikit penjelasan mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue. Salah satu cerita mengatakan, karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewi bulan, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “Geburtstagorten” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti.
Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986). Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986). Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.
Saat ini banyak orang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya.
Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan.
Pada pesta ulang tahun pertama kalinya, pesta diadakan karena orang menduga akan adanya roh jahat yang mengganggu mereka. Jadi mereka mengundang teman dan kerabat untuk menghadiri pesta ulang tahun mereka sehingga roh-roh jahat tidak jadi mengganggu yang berulang tahun. Dalam pesta-pesta selanjutnya banyak dari keluarga dan teman yang membawa kado atau bunga untuk yang berulang tahun.
Saat ini kebanyakan pesta ulang tahun diadakan untuk bersenang-senang. Jika orang yang di undang tidak bisa menghadiri pesta ulang tahun, biasanya mereka akan mengirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun. Tradisi mengirimkan kartu ucapan dimulai di Inggris sekitar 100 tahun yang lalu (Motomora, 1989). Pada awal mulanya hanya raja saja yang dirayakan ulang tahunnya (mungkin disinilah awal mulanya tradisi topi ulang tahun bermula). Seiring waktu berlalu, anak-anak juga di ikutsertakan dalam pesta ulang tahun. Pesta ulang tahun untuk anak-anak pertama kali terjadi di Jerman dan dinamakan “kinderfeste”. Tetapi saat ini, pesta ulang tahun bisa diadakan oleh siapa saja, terutama yang punya uang…
Nah kira-kira begitulah sejarahnya perayaan ulang tahun untuk pertama kalinya, percaya gak percaya, tapi tetap aja enggak ada salahnyakan mengucapkan do’a di hari ulang tahun kita.
Perlukah Umat Islam Merayakan Ulang Tahun
Pembahasan boleh tidaknya masalah ulang tahun seseorang atau organisasi memang tidak disinggung secara langsung dalam dalil-dalil syar‘i. Tidak ada ayat Al-Quran atau hadits Nabawi yang memerintahkan kita untuk merayakan ulang tahun, sebagaimana sebaliknya, juga tidak pernah ada larangan yang bersifat langsung untuk melarangnya. Sehingga umumnya masalah ini merupakan hasil ijtihad yang sangat erat kaitannya dengan kondisi yang ada pada suatu tempat dan waktu. Artinya, bisa saja para ulama untuk suatu masa dan wilayah tertentu memandang bahwa bentuk perayaan ini lebih banyak mudharat dari manfaatnya. Namun sebalik, bisa saja pendapat ulama lainnya tidak demkian, bahkan mungkin ada hal-hal positif yang bisa diambil dengan meminimalisir dapak negatifnya.
Mengapa demikian? Karena memang tidak didapat nash yang secara sharih melarang atau membolehkannya. Tidak terdapat dalam sunnah apalagi dalam Al-Quran. Sehingga dalam satu majelis yang di dalamnya duduk para ulama, perbedaan sudut pandang pun bisa saja terjadi, tergantung dari sudut pandang mana seorang melihatnya.
1.       Pendapat yang Mengharamkan
Sebagian ulama yang berfatwa mengharamkan perayaan ulang tahun, berijtihad dari dalil-dalil yang bersifat umum. Misalnya, dalil-dalil yang melarang umat Islam meniru-niru perbuatan orang-orang kafir.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
 من تشبه بقوم فهو منهم
Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka termasuk mereka (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Kiranya para ulama itu memandang bahwa perayaan ulang tahun itu identik dengan perilaku orang-orang kafir. Sehingga mereka mengharamkan umat Islam untuk merayakannya secara ikut-ikutan.Selain itu, oleh sebagian ulama, seringkali acara ulang tahun disertai dengan banyak kemaksiatan. Seperti minuman keras, pesta musik, joget, dansa, campur baur laki-laki dan wanita. Bahkan banyak yang sampai meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya. Seringkali juga pesta-pesta itu sampai melupakan niat utama, tergantikan dengan semangat ingin pamer dan menonjolkan kekayaan. Sehingga menimbulkan sifat riya’ dan sum’ah pada penyelenggaranya.
2.       Yang Cenderung Membolehkan
Adapun sebagian lainnya dari para ulama, mereka cenderung membolehkan ulang tahun. Dengan landasan dasar bahwa ulang tahun bukanlah ibadah ritual. Sehingga selama tidak ada larangannya yang secara langsung disebutkan di dalam nash Quran atau sunnah, hukum asalnya adalah boleh. Sesuai dengan kaidah “al-ashlu fil asy-yaa’i al-ibahah.” Bahwa kaidah dasar dari masalah muamalah adalah kebolehan, selama tidak ada nash yang secara tegas melarangnya.
Adapun alasan peniruan orang kafir, dijawab dengan argumen bahwa tidak semua yang dilakukan oleh orang kafir haram dikerjakan. Hanya yang terkait dengan peribadatan saja yang haram, adapun yang terkait dengan muamalah, selama tidak ada nash yang langsung melarangnya, hukumnya tidak apa-apa bila kebetulan terjadi kesamaan. Misalnya, kebiasaan pesta pasca panen di suatu negeri yang masih kafir. Apakah bila ada kebiasaan yang sama di suatu negeri muslim, dianggap sebagai bentuk peniruan? Tentu tidak, sebab hal itu dipandang sebagai ‘urf yang lazim, tidak ada kaitannya dengan wilayah kekufuran atau kebatilan. Para ulama dari kelompok ini cenderung menetapkan ‘illat haramnya peniruan pada orang kafir berdasarkan titik keharamannya. Bukan semata-mata dilakukan oleh mereka. Misalnya, kebiasaan orang kafir memberikan sesaji kepada gunung yang mau meletus, maka hukumnya haram bagi muslimin untuk melakukannya. Adapun bila ada nash secara langsung dari Rasulullah SAW untuk tidak meniru suatu perbuatan tertentu, maka wajib bagi tiap muslim untuk mengikuti perintah beliau. Misalnya, larangan Rasulullah SAW bagi umat Islam untuk mencukur jenggot dan memelihara kumis, sebab dianggap menyerupai orang kafir. Maka larangan itu tetap berlaku, meski pun orang kafir sendiri telah merubah kebiasaannya.
Beberapa Pertimbangan
Bila kita ingin meletakkan hukum merayakan ulang tahun, kita harus membahas dari tujuan dan manfaat yang akan didapat. Apakah ada di antara tujuan yang ingin dicapai itu sesuatu yang penting dalam hidup ini? Atau sekedar penghamburan uang? Atau sekedar ikut-ikutan tradisi? Adakah sesuatu yang menambah iman, ilmu dan amal? Atau menambah manfaat baik pribadi, sosial atau lainnya? Pertimbangan lain  adakah dalam pelaksanaan acara seperti itu maksiat dan dosa yang dilanggar?
Bila ternyata semua jawaban di atas positif, dan acara seperti itu menjadi tradisi, apakah tidak akan menimbulkan salah paham pada generasi berikut seolah-olah acara seperti ini harus dilakukan? Hal ini seperti yang terjadi pada upacara peringatan hari besar Islam baik itu kelahiran, isra` mi`raj dan sebagainya. Jangan sampai dikemudian hari, lahir generasi yang menganggap perayaan ulang tahun adalah sesuatu yang harus terlaksana. Bila memang demikian, bukankah kita telah kehilangan makna?
Sumber: Ahmad Sarwat, Lc.
Dari www.eramuslim.com

Kamis, 25 April 2013

Makanan Sehat Tapi Bahaya


Semua pasti sudah tahu,bahwa tubuh kita sangat membutuhkan asupan nutrisi untuk menjaga tubuh kita agar tetap sehat. Kebutuhan dasar tubuh kita yaitu 4 sehat 5 sempurna, yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin & serat, serta air. Tetapi ternyata di jaman globalisasi ini banyak makanan sehat yang dapat membahayakan tubuh.
FDA (Food and Drug Administration) ternyata menemukan beberapa ancaman bahaya dari makanan-makanan yang kita anggap sehat. Memang di sisi lain makanan ini punya banyak manfaat, tetapi di beberapa kondisi, makanan ini justru mengancam kesehatan.
Telur mentah
Kaya akan kandungan omega-3 yang baik untuk tubuh, siapa sangka si telur ini membawa ancaman bakteri berbahaya Salmonella. Bahkan, wanita yang sedang mengandung dilarang menyantap menu telur setengah matang maupun mentah. "Makanan selalu sehat jika kita menyajikan dengan cara yang benar dan sehat. Sejauh ini, telur mentah tetap merupakan makanan yang harus dihindari. Kita tak pernah tahu apakah ada bakteri Salmonella yang terkandung di dalamnya," ungkap Craig Herberg, PhD, seorang peneliti dan pengajar di University of Minnesota.
Sayuran mentah
Di dalam sayuran hijau terdapat aneka nutrisi dengan kandungan antioksidan yang tinggi. Sayangnya, sayuran tak semuanya ditanam secara organik. Banyak sayuran yang mengandalkan pestisida untuk mengatasi hama yang menyerang. Dan ternyata, sekalipun sudah dicuci, seringkali kandungan pestisida atau bahan kimia masih saja menempel.
Dilaporkan sejak 1990, ada puluhan ribu kasus masyarakat yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi sayur yang masih mengandung pestisida atau bakteri.
Keju
Makanan berbahan dasar susu ini memang lezat dan bergizi. Namun, ada beberapa wanita hamil yang dilaporkan memiliki alergi terhadap keju seperti keju jenis Feta, Brie, Camembert, Blue-veined, dan keju Meksiko. Keju-keju tersebut berpotensi membawa bakteri Salmonella dan Listeria yang bisa menyebabkan seseorang keguguran.
Ice Cream
Tak diragukan bahwa ice cream juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Namun beberapa jenis ice cream yang dibuat dengan proses pasteurisasi yang kurang sempurna justru berbahaya bagi kesehatan. Ada yang dibuat dari telur mentah, sehingga merupakan media yang tepat untuk penyebaran bakteri Salmonella.
Tuna Mentah
Ikan mentah atau beken disebut sushi ditengarai dapat menyebabkan kram pada tubuh, sakit kepala dan mual tak terkendali. Hal tersebut terjadi pada beberapa kasus di mana ikan mentah membawa bakteri atau racun. FDA mengingatkan agar ikan disajikan dalam menu yang sudah dimasak, sehingga racun dan bakteri bisa mati.
Kentang mentah atau setengah matang
Seperti bahan sayuran lainnya, kentang sebaiknya disajikan dalam bentuk matang. Mengapa? karena kentang mentah atau setengah matang cenderung membawa bakteri-bakteri seperti Listeria, Shigella E. Coli, dan Salmonella.
Buah berries dan anggur
Buah-buah yang tak perlu dikupas ini seringkali langsung masuk mulut sebelum dicuci. Padahal, kita tak tahu apakah ada kandungan bakteri atau pestisida yang masih menempel pada buah tersebut.
Taoge dan jamur
Dikutip dari health.com, kedua tanaman ini memang lezat dan bergizi. Namun, mereka juga sekaligus sumber bakteri yang tumbuh di daerah lembab, dan punya potensi membawa penyakit masuk ke dalam tubuh.
Sebelum mengolah keduanya, baiknya dicuci bersih dan tidak disajikan dalam keadaan mentah.